Kamis, 05 Juli 2012

lanjutan..............


1.      Minyak Hidrolik
Minyak hidrolik merupakan bagain yang utama dari sistem hidrolik karena minyak hidrolik adalah media pemindah daya dari pompa ke motor hidrolik. Menurut Czekaj (1989), minyak hidrolik mempunyai sifat sebagai berikut :
1.      Pelumasan komponen bagian dalam sistem
2.      Mencegah korosi
3.      Menstabilkan temperature dalam mesin
4.      Menghantarkan tenaga dari pompa ke motor hidrolik

Syarat-syarat dalam penggunaan minyak hidrolik pada sistem yang telah ditetapkan antara lain:
1.      Dapat mengalir dengan mudah tanpa adanya kehilangan tenaga yang dikarenakan gesekan
2.      Mempunyai berat jenis yang kecil
3.      Tidak dapat dimampatkan
4.      Tidak mempunyai partikel yang merusak
5.      Tidak mudah menguap dan mengandung busa

2.6.3  Komponen Bantu Winch
Dalam pengoperasian winch sendiri membutuh komponen-kompenen penunjang atau komponen-komponen yang salaing mendukung. Komponen-komponen bantu winch antara lain adalah :

1.      Trans Gear
Dalam sistem kerja winch fungsi dari pada trans gear disini adalah untuk menyamakan arah putaran yang dihasilkan oleh mesin induk ke poros kerja winch.

2.      Rem
Rem dalam sisitem ini berfunsi untuk menghentikan putaran atau mencegah putaran yang tidak dikehendaki dan mengunci tromol penggulung. Efek pengereman secara mekanis dengan gesekan dan secara listrik dengan serbuk magnet. Dikapal perikanan yang panajng seluruh kapal nya kurang dari 30 meter, prinsip rem yaitu sebuah dengan tenaga desak menekan lapisan rem drum.


3.      Bearing
Dalam sistem ini bearing berfungsi untuk penahan atau sebagai dudukan dari pada As winch yang dihubungkan langsung dengan rantai penggerak yang dikopel langsung dengan As motor induk sehingga putaran yang dihasilkan oleh motor induk tetap stabil dan seimbang.

4.      Tali Baja (wire)
Menurut Ardidja (2010), wire  dalam berbagai tingkat yang disesuiakn dengan beragam permintaa pabrik juga mengeluarkan daftar kekuatan putus untuk masing-masing ukuran tali, safe breaking load-nya adalah 1 : 6 terhadap ultimate strength-nya. Wire adalah tali baja yang menghubungka antara alat tangkap dengan kapal pada saat trawl dioperasikan yang berfungsi untuk menurunkan dan menaika jaring trawl.

5.      Alat Ukur Tekanan (pressure gauge)
Pressure gauge adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan cairan pada sistem hidrolik. Alat pengukur tekanan ini digunakan oleh operator pada saat winch beroperasi. Alat pengukur tekanan ini juga dapat menggunakan sistem mekanik maupun sistem elektrik.

6.      Saringan
Fluida hidrolik harus dijaga tetap bersih dalam suatu sistem dengan menggunakan filter (saringan halus disebut juga penapis) dan strainer (saringan kasar). Yang membedakan antara strainer dengan filter adalah kemampuan penyarinagn terhadap kotoran-kotoran yang melewatinya. Filter mempunyai komponen penyaringan yang lebih halus, sehingga kotoran yang dapat tersaring pun sampai butiran-butiran yang paling kecil. Berbeda dengan strainer, komponen penyaring (cartridge) digunakan lebuh kasar, sehingga butiran-butiran yang tersaring pun lebih kasar. Pemisah maknit juga digunakan untuk menjerat kotoran-kotoran yang terbawa oleh fluida, khususnya kotoran-kotoran dari logam seperti keausan yang ditimbulkan oleh gesekan pada bidang-bidang bergerak (Sumber : Hartono, 1988)
Filtrasi (penyarinagn) fluida hidrolik adalah merupakan hal yang paling penting untuk memelihara fungsi dan ketahanan sistem hidrolik. Kontaminasi (kotoran) fluida terjadi melalui berbagai sumber, antar lain :
1.      Kotoran yang tertinggal dalam sistem selama dalam perakitan awal atau akibat kerja pemeliharaan seperti terak pengelasan dan butir-butir pengelasan, sobekan pita silikon (pada penyekat), lepasan-lepasan pada sambungan ulir, potongan-potongan bahan penyekat, dan bram-bram penggerindaan.
2.      Kotoran yang ditimbulkan ketika sistem bekerja seperti lepasan-lepasan (bram) akibat gesekan antar logam dengan logam atau non logam, endapan dan pernis karena oksidasi fluida, demikian juga karat dan kodensasi air pada bagian dalam tengki.
3.      Kotoran yang dihadirkan dari luar ke sistem. Hal ini terjadi pada penggunaan fluida yang tidak sesuai, dan kotoran-kotoran yang dihadirkan oleh bram-bram sewaktu perbaikan komponen.

7.      Pendinginan Oli (oil cooler)
Pada sistem hidrolik tekanan tinggi, pendinginan fluida (oli) menjadikan suatu masalah besar. Seringkali sirkulasi normal dari pada oli di dalam sistem tidak begitu lama melakukan tugasnya. Oleh sebab itu mengapa pendingin oli menjadi sangat umum dalam sistem hidrolik modern. Panas itu timbul oleh karena gesekan antara molekul-molekul fluidanya ketika fluida itu dipompa hingga mendorong elemen-elemen penggerak, katup dan sebagainya.
Apabila panas yang diradiasikan dari tangki (reservoir) terlalu rendah, mengakibatkan suhu fluida berada di atas suhu operasi yang diinginkan, disebabkan oleh jumlah panas yang disuplai dan diradiasikan. fluida ini harus didinginkan, dengan pendingin dimaksud agar suhu fluida tertentu tidak terlampaui. Ada dua macam sistem pendingin yang umum digunakan yaitu :
1.      Pendinginan udara-oli (radiasi)
2.      Pendinginan air–oli (konveksi)

Pada pendingin udara-oli, fluida yang dating dari sistem mengalir kembali ke dalam sistem melalui tabung pendingin dengan memakai kipas (baling-baling). keuntungan pemakaian sistem ini bahwa udara dingin yang diperlukan tersedia disembarang tempat. Udara mengalir melewati pipa yang dibelok-belokan pada suatu tempat dan fluida (oli) mengalir di sekeliling pipa dengan demikian akan terjadi pemindahan panas dari oli ke udara.
Pada pendinginan air-oli digunakan air sebagai media penyerapan panasnya. Pada sistem ini baik oli maupun air dialirkan dalam suatu pipa berbelok-belok dalam suatu sistem (tempat tertentu) dan di sekelilingnya dilingkupi oleh aliran air atau oli, tinggal bahan mana yang dipilih harus melewati pipa pendinginnya. Pendinginan sistem air-oli memberikan angka pendinginan yang lebih baik memuaskan, karena memang pada media pendingin air mempunyai angka penyerapan panas yang besar dan air mudah dan murah didapatkan. Perbedanya dengan pendingin udara bahwa : udara dapat diambil dan dibuang di sembarang tempat, tetapi air harus memerlukan tempat atau wadah penampungan.

2.7  Perawatan Sistem Hidrolik
Perawatan sistem hidrolik sangatlah mudah, fluida hidrolik memberikan pelumasan dan melindungi terhadap beban lebih. Tetapi seperti mekanik-mekanik yang lain, sistem itu harus dioperasikan dengan tepat, bila tidak akan menimbulkan kerusakan pada operasi terlalu cepat, terlau banyak panas, terlalu besar tekanan, atau terlalu banyak kontaminasi. Pemeliharaan yang tepat akan mengurangi gangguan-gangguan atau kerusakan pada sistem (Sumber : Hartono, 1988).
Kebersihan adalah hal yang utama ketika memperbaiki sistem hidrolik, ataupun membongkar komponen-komponen hidrolik saat diperlukan. Sebaiknya segala bentuk kotoran seperti debu, pasir, bram harus terlepas dari sistem. Karena pada prinsipnya butiran-butiran kecil yang dapat menggores permukaan bidang katup, pompa, terutama pada bidang-bidang yang bergesekan, dan kemungkinan juga dapat menyumbat lubang-lubang yang sempit sehingga akhirnya menyebabkan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang mahal. Bagian-bagian yang harus bersih adalah oli, sistem, lingkungan kerja, dan sewaktu melaksanakan penggantian atau penambahan oli.

2.7.1   Pencegahan Kebocoran
Pada prinsipnya ada ratusan penyebab kebocoran tetapi dapat digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu :
1.      Kebocoran dalam
2.      Kebocoran luar
Kebocoran dalam tidak menyebabkan kehilangan atau kerugian oli tetapi menurunkan efesiensi sistem, sedangkan kebocoran luar luar menyebabkan kerugian atau kehilanagn oli secara langsung dan menimbulkan banyak pengaruh lain yang tidak diinginkan.

2.7.2   Pencegahan Panas Yang Lebih
Panas menyebabkan oli hidrolik menjadi lebih encer (viskositasnya menurun) dan menurunkan efektivitas sistem. Maka diperlukan sistem pendingin oli agar tetap pada suhu ruang. Dalam berbagai sistem, panas yang timbul cukup dipindahkan melalui saluran-saluaran, komponen yang dilewati dan tangki untuk menjaga suhu oli tetap pada suhhu ruang. Tetapi pada rangkaian-rangkaian tekanan tinggi kecepatan tinggi, pendingin oli diperlukan untuk menghilangkan panas ekstra. Pada prinsipnya panas lebih dapat menimbulkan :
1.      Penurunan viskositas oli          4. Kebocoran ekstra melalui bagian kerja
2.      Merusak penyekat (seal)         5. Menurunkan hasil guna sistem
3.      Endapan berbentuk terak


2.7.3   Pencegahan Udara di Dalam Oli
Apabila udara masuk ke dalam sistem hidrolik maka akan dapat menyebabkan :
1.      Pompa berisik
2.      Pompa tidak beroperasi
3.      Sistem bekerja tak menentu
4.      Gerakan sistem tersebdat-sendat

Apabila tinggi permukaan oli di dalam tangki terlalu rendah, gelembung-gelembung udara akan terbentuk di dalam tangki. Udara juga dapat memasuki sistem melalui kebocoran dalam saluran pipa isap pompa ketika saluran oli dibuka untuk perbaikan atau ketika sistem dikosongkan atau diisi ulang. Untuk menjaga udara jangan sampai masuk ke dalam sistem dapat dilakukan dengan :
1.      Membuat ketinggian permukaan oli di dalam tangki dijaga pada batas semestinya
2.      Menganti bagian-bagian yang bocor pada saluran hisapnya
3.      Mengeraskan pengikat sambungan yang bocor, pengerasan hanya sampai kebocoranya berhenti
4.      Setelah melakukan perbaikan dan pengisian ulang sistem harus dijalankan kemudian dimatikan sedikit-dikitnya empat kali untuk membuang udara ke luar seluruh sistem. Pembuangan udara (bleeding) juga bias memperbaiki operasi mesin baru setelah beberapa jam pemakaian.
5.      Ketika memasang selinder terpisah ke rangkaian, maka pembuangan udara dimulai dari selinder baru itu.

2.7.4   Pemeliharaan Saringan
Tujuan pemakaian saringan dalam sistem hidrolik adalah untuk menjerat dan melepas kotoran di dalam oli. Saringan tidak bisa memperpanjang umur pemakaian oli sama halnya sponge, kapasitas sebuah saringan oli juga terbatas. Hanya butiran-butiran di atas ukuran tertentu dapat terhalang dan hanya satu atau dua elemen yang menyebabkan lumpur (endapan) dapat tersaring.
Apabila saringan terlihat sudah tersumbat sebaiknya segera dibersihkan atau diganti, saringan dan oli yang tepat khusus untuk sistem hidrolik akan menjamin kenormalan kerja dari sistem hidrolik itu sendiri (Sumber : Hartono, 1988)

2.8 Manajemen Perawatan Winch dan Power Block
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusiadan sumber-sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan bersama (Sumber : Hasibuan, 2005).

2.8.1   Tujuan Perawatan
Maimun (1995), menerangkan bahwa pemeliharaan adalah kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu peralatan agar dapat digunakan saat dalam keadaan baik tanpa ada gangguan. Tujuan dari pemeliharaan adalah :
1.      Memperpanjang usia pakai alat
2.      Menjamin kesiapan peralatan kerja
3.      Menjamin keselamatan kerja
4.      Menjamin kesiapan alat sewaktu -waktu digunakan.

Menurut Assauri (2008), pemeliharaan (maintenence) dapat diartikan sebagai kegiatan memlihara atau menjaga peralatan dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat atau keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

2.8.2   Perawatan Pencegahan
Perawatan pencegahan adalah kegiatan perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dapat mengakibatkan terhambatnya kegiatan produksi. Perawatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat kesalahan prosedur yang sudah dilakukan seperti :
1.      Sebelum dioperasikan perlu diperiksa pelumasanya, (pada komponen yang perlu diberi grease).
2.      Perubahan fluida pada tangki.
3.      Kondi putar.

2.8.3   Perawatan Harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap harinya dimana dalam waktu atau masa kerja selama 24 jam. Adapun perawatan harian meliputi :
1.      Pengecekan tekanan minyak pada alat ukur tekanan (pressure gage).
2.      Pengecekan secara visual, tentang operasional winch dan power block secara keseluruhan.
3.      Pemberian gemuk (greace) pada bagian yang berputar seperti bolder.
4.      Selalu memperhatikan kerja winch dan power block dalam keadaan baik.
5.      Memeriksa tangki minyak hidrolik sebelum dioperasikan.

2.8.4   Perawatan Mingguan       
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap minggunya perawatan. Adapun perawatn mingguan meliputi :
1.      Pengecekan pelumasan pada bagian yang berputar.
2.      Memberi grease pada bagian-bagian yang bergerak.
3.      Mencatat kegiatan perawatan mingguan winch dan power block  pada buku jurnal mesin.

2.8.5   Perawatan Bulanan
Perawatan bulanan adalah perawatan yang dilakukan setiap sebulan sekali, adapun perawatan bulanan meliputi ;
1.      Mengganti bandel yang rusak.
2.      Mengganti kanvas rem yang telah aus dan rusak.
3.      Mengganti tali baja (wire)

2.8.6   Perawatan Berkala
Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan setiap satu tahunya, adapun perawatan berkala meliputi :
1.      Mengelurkan tali atau wire dari tromol.
2.      Over hole pada winch.
3.      Memeriksa kopling perantara winch dengan tenaga penggerak.
4.      Mengganti kanvas rem.
5.      Over hole tenaga penggerak.
6.      Memeriksa bantalan penahan drum atau tromol terhadap poros utama.

Untuk mencapai keberhasilan secara maksimal dalam efektif perawatan suatu mesin, perlu ditetapkan suatu menajemen yang sesuai. Fungsi-fungsi manajemen secara umum dibagi atas :

2.8.7   Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah keputusan atau penentuan lebih dahulu apa yang akan dikerjakan, jadi yang termasuk dalam perencanaan adalah menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman pelaksanaan tugas, menerapkan urutan pelaksanaan yang harus dituruti, menetapkan ihtiar biaya yang diperlukan dan rangkaian tindakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.        
Maimun (1995), menerangkan bahwa metode pemeliharaan yang dilakukan dapat dibagi sebagai berikut :
1.   Perawatan terencana
            Pemeliharaan terencana dibagi menjadi :
a.       Perawatan pencegahan antara lain :
- Perawatan pada waktu operasi.
- Perawatan pada waktu tidak operasi.
b.      Perawatan korektif yang dibagi menjadi :
- Reparasi kecil.
- Over houl.
2.   Perawatan tidak terencana
Perawatan tidak terencana disebut juga pemeliharaan darurat atau perbaikan.

2.8.8   Organisasi (organising)
Pengorganisasian merupakan pembagian tugas kepada setiap personil untuk melaksanakan kegiatan perawatan secara sistematis, saling berkaitan untuk membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.
Adapun tugas dari Kepala Kamar Mesin (KKM), Masinis dan juru minyak di kapal adalah sebagai berikut :

1.    Kepala Kamar Mesin (KKM)
a.       Bertanggung jawab atas beroperasinya mesin pada kamar mesin dan peralatan yang ada dikamar mesin.
b.      Mengadakan pembagian tugas terhadap masinis dan juru minyak.
c.       Melakukan order suku cadang yang dibutuhkan pada saat berlayar.
d.      Melakukan perbaikan bila ada terjadi kerusakan pada motor induk, motor bantu dan pesawat bantu kapal.
e.       Membantu penanganan udang diatas kapal.
f.       Melaksanakan jaga tiap 8 jam.
g.      Mengecek jurnal harian yang dilakukan oleh masinis dan juru minyak dikamar mesin.

Dalam hal ini Kepala Kamar Mesin (KKM) telah melaksanakan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, baik terhadap masinis, juru minyak maupun kamar mesin sendiri.

2.    Masinis
a.       Melaksanakan jaga mesin dan mengisi jurnal mesin.
b.      Membantu Kepala Kamar Mesin (KKM) bila ada kerusakan pada mesin.
c.       Menjaga kelancaran kerja motor induk, motor bantu dan pesawat bantu.
d.      Membantu penanganan udang diatas kapal.
Masinis selaku bawahan Kepala Kamar Mesin (KKM) telah melaksanakan fungsi manajemen yaitu pelaksanaan dan pengawasan.

3.    Oiler
a.       Melaksanakan jaga mesin sesuai daftar jaga.
b.      Mengecek dan mengisi bahan bakar dan minyak pelumas sewaktu jam jaga mesin.
c.       Membersikan kamar mesin.
d.      Membantu Kepala Kamar Mesin (KKM) dan Masinis bila terjadi kerusakan.
e.       Membantu penanganan udang diatas kapal.

2.8.9   Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan pemeliharaan winch yang dilakukan meliputi :
1.  Perawatan harian.
  1. Melumasi sumbu atau poros winch dengan grease.
  2. Memberikan grease pada trans gear agar tidak terjadi keausan.
2.  Perawatan mingguan.
  1. Memberikan grease pada winch.
  2. Memberikan grease pada drum untuk mencegah terjadinya kavitasi.
3.  Perawatan bulanan atau tiap trip.
  1. Mengecat bodi winch.
  2. Mengganti/ mengelas bagian winch yang rusak atau keropos.
  3. Mengganti kanfas rem.

2.8.10  Pengawasan (controling)
KKM bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja yang telah direncanakan. Inti dari sebuah pengawasan adalah membandingkan rencana kerja dengan pelaksanaan kerja. Kepala Kamar Mesin (KKM) juga bertugas melakukan beberapa tindakan agar tujuan yang inginkan dapat berhasil dengan baik. Adapun tindakan yang akan dilakukan Kepala Kamar Mesin (KKM) antara lain :
  1. Memberi contoh cara kerja yang baik dan benar.
  2. Memberi teguran atas kelalaian tugas atau kesalahan kerja.
  3. Mengambil alih tugas yang tidak dapat dikerjakan oleh bawahan.
  4. Memberikan nilai sikap, semangat kerja dan loyalitas.

1 komentar: