2. TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pukat Udang ( Trawl )
Pukat
udang adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan. Umumnya jaring
ini terdiri kantong (codend) yang berbentuk empat persegi panjang atau kerucut,
dua lembar sayap (wing), di hubungkan dengan tali penarik (warp). Jaring ini di
tarik hoirzontal di dalam air karena mendapat atau menerima tahanan air dari
mulut jaring terbuka,keadaan ini di usahakan tetap terpelihara selama operasi
di lakukan. Dalam mulut jaring yang di batasi head rope dan groun rope ini
diharapkan agar ikan-ikan dan mahluk lain yang menjadi tangkapan dapat masuk
bersama air yang tersaring,dengan perkataan lain ikan dapat tertangkap.dengan
demikian, jaring bergerak aktif dan mengusahakan (dengan di tarik) agar
ikan-ikan kedalam mulutnya (Ayodhya,1981).
Menurut (Usemahu, 1985) pukat
udang adalah merupakan hasil modifikasi dari pukat harimau, prinsip kerja alat
ini adalah seperti saringan yang memisankan antara udang dan ikan-ikan yang
besar,karena adanya kisi yang di pasang pada dua kerangka oval dan tersedianya
jendela di bagian atas alat tersebut, maka ikan atau binatang lain yang besar
tidak dapat masuk kekantong dan di salurkan keluar melalui jendela.alat ini di
pasang di samping antara kantong jaring dan badan jaring.
2.1.1 Jenis-jenis Pukat udang (trawl)
Berdasarkan
letak jaring dalam air selama dilakukan operasi penangkapan ikan, trawl dapat dibedakan atas
(Ayodhyua,1981).
1. Surface trawl (floating trawl),
Surface
trawl (floating trawl), yaitu trawl
yang di operasikan di
permukaan air; Jaring
ditarik dekat permukaan air, dan ditujukan pada ikan-ikan yang beruaya pada
permukaan air (surfase water). Pada
kenyataannya, operasi jenis-jenis trawl ini banyak mengalami kesukaran,
sebabnya antara lain ialah pada umumnya jenis-jenis ikan yang beruaya pada
permukaan air termaksud ikan-ikan yang “good swimmer”. Dengan demikian,
haruslah jaring ditarik dengan cepat, dan kecepatan tarik ini harus lebih besar
dari swiming speed yang di punyai ikan yang akan di tangkap. Akibat dari hal
ini, kita akan memperoleh resistanse yang besar, tang selanjutnya menghendaki
HP kapal yang besar. Oleh sebab itulah, surface trawl bertujuan menangkap ikan
yang terrbatas pada ikan-ikan kecil yang lambat swiming speednya.
2. Mid
water trawl
Mid water
trawl yaitu trawl yang di operasikan antara permukaan dan dasar
perairan; Jaring
ditarik pada depth tertentu secara
horizontal, pada depth mana diduga
merupakan swiming layer dari
ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Untuk menjaga agar mulut jaring
terbuka dan selalu berada dalam depth yang
dimaksud, selama masa penarikan yang dilakukan dengan kecepatan tertentu,
tentulah menghendaki perhitungan-perhitungan yang rumit dan teliti.secara
komersial,midwater trawl telah
digunakan untuk menangkap herring di
negara-nagara eropa utara,Kanada dan lain-lain. Sedangkan untuk jepang masih
dalam penelitian dan percobaan.
3. Bottom
trawll
Bottom
trawll yaitu trawl yang dioperasikan di dasar perairan. Jenis
ini merupakan jenis yang paling umum. Dengan trawl .jaring ini di tarik pada dasar/dekat dasar laut,dengan
demikian ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) atau pun demersal fish. Termaksut juga disini
udang-udangan dan kerang-kerangan.pada kenyataannya, sering juga tertangkap
ikan-ikan surface yang diduga masuk jaring ketika jaring sedang di tarik naik.
2.1 Pengertian Winch
Winch
adalah pesawat bantu di deck kapal yang berfungsi untuk mengulur dan menarik
beban berat yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga manusia. Penggunaanya sangat
meluas sampai kapal kecil sekalipun memiliki satu atau lebih winch di atas deck kapal.
Menurut (Hartono,
1988), derek atau yang lazim disebut winch
oleh mekanik-mekanik di kapal pukat udang adalah alat bantu yang membutuhkan
putaran lamabat yang digunakan untuk mengangkat atau mengulur tali tros (tali
baja) ataupun jaring pukat udang.
2.4
Jenis-Jenis Winch Serta Kelebihan dan kekuranganya
Menurut
(Traung J. Olof 1975), menyatakan bahwa jenis-jenis winch trawl yang digunakan untuk sebuah operasi kegiatan
penangkapan dibagi atas dua jenis winch diataranya adalah :
1.
Electric
Winch
Yang dimaksud
dengan Electric Winch ialah winch yang menggunakan tenaga penggeraknya sebuah motor listrik dengan perantara kopling
serta roda cacing dan dengan pertolongan pemindah roda gigi sehingga dapat
berputar dan bebanpun dapat di tarik atau di angkat. Keuntungan menggunakan winch electric adalah konstruksinya yang sederhana murah dapat
dipercaya, dan dari pada itu perawatan serta perbaikan mudah serta ekonomis.
Adapun kerugianya yang dimiliki dari winch
electric adalah tenaga yang dihasilkan kecil (Sujanto, 1983).
2.
Hydraulic Winch
Hydraulic Winch adalah winch yang menggunakan fluida sebagai tenaga penggeraknya, fluida
yang digunakan berjenis oli. Adapun keuntungan dari winch sistem hidrolik adalah tenaga yang dihasilkan besar serta
dapat bekerja dengan kecepatan beban yang dapat diatur dengan mudah dan sama sekali
tidak rebut. Dan kerugian yang dimiliki oleh winch sistem hidrolik ini adalah konstruksinya ruwet, tidak
ekonomis dan perawatan serta perbaikan yang yang sulit (Sujanto, 1983).
2.5 Sistem Hidrolik
Kata hidrolik
didatangkan dari Bahasa Yunani “hydor”
yang berarti “air”. Ini terdiri dari semua benda atau zat dalam hubunganya
dengan air. Fluida dipakai untuk memindahkan energi. Oli mineral secara umum
banyak dipakai pada sistem ini, walau demikian minyak-minyak sintetis, air,
atau emulsi air dan oli pada prinsipnya dapat juga dipakai, hanya dalam
berbagai hal mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang sangat berarti (Hartono, 1988)
2.5.1 Prinsip Dasar Kerja Sistem Hidrolik
Dalam sistem hidrolik
fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya, minyak mineral adalah jenis fluida
cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya bidang hidromekanik (mekanika fluida)
dibagi menjadi dua bagian seperti berikut :
1. Hidrostatik
: yaitu mekanikan fluida yang diam, disebut juga teori persamaan
kondisi-kondisi dalam fluida. Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah
pemindahan gaya dalam fluida, seperti kita ketahui conohnya adalah pesawat
tenaga hidrolik.
2. Hidrodinamik
: yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang
mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah perubahan dari energi
aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidro-elektrik.
Jadi perbedaan yang
menonjol dari dua sistem di atas adalah dilihat dari fluida cair itu sendiri.
Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat utama
(pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang
mengandung energi (pembangkit tenaga hidro).
Prinsip dasar dari pada
hidrolik adalah karena sifatnya yang sangat sederhana. Zat cair tidak mempunyai
bentuk yang tetap, zat cair hanya dapat membuat bentuk menyesuiakan dengan yang
ditempatinya. Zat cair pada prakteknya mempunyai sifat tidak dapat terkopresi,
karena zat cair yang digunakan harus bertekanan tertentu, diteruskan kesegala
arah secara merata, memberikan arah gerakana yang sangat halus. Hal ini sangat
didukung oleh sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan
tidak dapat dikompresi. Kemampuan-kemampuan yang diuraikan diatas akan
menghasilkan penambahan kelipatan yang besar pada gaya kerjanya.
Karena sifat cairan
yang selalu menyesuiakan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir ke
berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk. Untuk
menjamin bahwa pesawat hidrolik harus aman dalam operasinya, hal ini dipenuhi
oleh sifat zat cair yang tidak dapat dikompresi. Pada gambar 1 (satu)
menunjukan apabila tuas itu ditekan kuat-kuat kearah botol yang tertutup rapat,
maka botol itu pun akan pecah dalam waktu yang relatif singkat.
2.5.2
Fluida Hidrolik
Pada
prinsipnya fluida hidrolik dapat berbentuk cair atau gas. Istilah fluida
hidrolik datang dari istilah umun yang berbentuk cair yang digunakan sebagai media
pemindah daya atau tenaga. Fluida berarti fluida hidrolik khusnya minyak oli
campuran, atau fluida khusus tahan api berupa senyawa dari bahan-bahan sintetis.
Fluida hidrolik dalam aplikasinya mempunyai empat tujuan utama, yaitu :
1.
Sebagai penerus gaya
Aplikasi fluida
sebagai media penerus gaya, fluida harus dapat mengalir dengan mudah melalui
komponen-komponen saluranya, terlalu banyak hambatan untuk mengalir akan sangat
besar tenaga yang hilang. Fluida sedapat mungkin mempunyai sifat tidak
kompresibel sehingga gerakan yang terjadi pada saat pompa dihidupkan atau katup
terbuka dengan segera dapat dipindahkan.
2. Pelumasan
Sebagain
besar pada komponen hidrolik, pelumasan bagian dalam disediakan oleh fluida
cair. Elemen pompa dan komponen-komponen lain yang bergesekan saling meluncur
satu terdapat lainnya, sehingga antara dua bidang yang melakukan gesekan itu
perlu diberi lapisan film minyak untuk menjaga agar dua bidang itu tidak
terjadi kontak langsung atau bergesekan langsung. Untuk menjamin umur pemakaian
komponen hidrolik lebih lama, kandungan oli harus terdiri dari bahan-bahan
tambah utama yang diinginkan untuk menjamin karakteristik anti keausan yang
tinggi, tetapi tidak semua oli hidrolik mesti mengandung bahan tambah.
Perusahaan
komponen hidrolik terkemuka VICKERS di Amerika Serikat memuji era baru industri
oli hidrolik yang mengandung bahan tambah untuk menurunkan keausan dalam jumlah
yang cukup. Untuk pelayanan hidrolik secara umun jenis minyak oli semacam ini
memberikan perlindungan yang baik terhadap pemakaian pompa dan motor, dan yang
menguntungkan lagi adalah umur pelayanan atau pemakaiannya panjang. Disamping oli
memberikan campuran yang sangat bagus juga sifat perlindungan terhadap proses
korosi sangat baik pula. Jenis oli semacam ini dikenal sebagi oli anti keausan.
Pengalaman telah
menunjukan bahwa oli otomotip untuk poros engkol visikositas SAE 10 W dan 20-20
W, yang mempunyai tanda huruf “SC”, “SD” atau “SE”, adalah sangat cocok dan
bagus untuk pelayanan beberapa sistem hidrolik apabila pada sistem itu terdapat
sedikit air atau tidak sama sekali. Efek sebaliknya bahwa bahan tambah
“detergen” cenderung untuk menahan air dalam ikatan campuran yang padat dan
mencegah pemisahan terhadap air, bahkan untuk waktu yang lama sekalipun. Patut
dicatat kiranya bahwa sangat sedikit masalah air dalam oli telah memberikan
pengalaman berharga selama ini dalam penggunaan oli poros engkol dalam
sistem-sistem permesinan hidrolik. Kondensasai secara normal bukanlah suatu
masalah yang berarti.
1.
Sebagai Pengisi
Dalam
hal tertentu, fluida adalah hanya sebagai pengisi (penutup) terhadap tekanan di
dalam suatu komponen hidrolik. Terlihat pada gambar 1 bahwa tidak ada cincin
pengisi antara batang terhadap rumah katupnya utuk menekan kebocoran dari
lintasan tekanan tinggi ke lintasan tekanan rendah. Kerapatan mekanik
pengepasan dan visikositas oli menentukan kebocoran rata-ratanya.
4.
Sebagai Pendingin
Sirkulasi
minyak oli melalui pipa-pipa penghantar dan seluruh dinding bak penampung (reservor) akan menyerap panas yang
ditimbulkan dalam sistem hidrolik. Di
samping fungsi-fungsi utama seperti tersebut di atas, fluida hidrolik akan
lebih baik apabila memenuhi sejumlah persyratan, antara lain :
1.
Mampu mencegah korosi atau komtaminasi.
2.
Mampu mencegah adanya pembentukan
endapan, getah oli dan pernis.
3. Tidak
mudah membentuk buih-buih oli.
4. Memelihara
kesetabilan dengan sendirinya, dengan cara demikian akan mengurangi ongkos
pengganti fluida.
5. Secara
relatif mampu menjaga nilai kekentalan walau dalam perbedaan temperature sangat
tinggi
6. Memisahkan
kandungan tinggi.
7. Sesuai
atau cocok dengan penyekat dan gesekan yang dipakai pada komponen.
1.5.3
Angka SAE (Society of Automotive Engineers)
Angka-angka
SAE telah ditetapkan oleh Society of
Automotive Engineers untuk mengkhususkan kelas-kelas viskositas SUS oli
pada suhu tes SAE. Angka-angka SAE yang tepat ditentukan dengan membandingkan
waktu yang diperlukan oli untuk melewati alat tes dengan sebuah grafik oleh Society of Automotive Engineers. Angka-angka
musim dingin (5 W, 10 W, 20 W) ditentukan dengan tes-tes pada 0°F . Dan oli untuk musim panas
dengan angka-angka (20, 30, 40, 50, dan seterusnya) menyatakan tingkat SUS pada
21°F .
2.6
Tenaga Penggerak Winch
Gerakan berputar winch merupakan hasil perpindahan gerak
berputar dari sumber tenaga penggerak. Adapun sumber penggerak winch yaitu motor listrik, mesin uap,
transmisi elektro hidrolik dan ada juga menggunakan mesin diesel.
Pada umumnya penggunaan
winch di kapal-kapal perikanan untuk
membantu operasi penangkapan rata-rata menggunakan tenaga penggerak motor winch berupa tekanan minyak hidrolik.
2.6.2
Komponen Utama Winch Hidrolik
Suatu sistem hidrolik
pada dasarnya adalah suatu cara memindahkan daya dan sumber daya ke mesin atau
komponen yang dioperasikan. Daya yang sama dapat dipindahkan ke serana sabuk,
poros atau sambungan lain. Media yang digunakan untuk memindahkan daya dalam sistem
hidrolik adalah fluida (cairan) yang terdapat dalam pipa antara penggerak dan
anggota yang digerakan. Keuntungan utama sistem hidrolik dibandingkan dengan
cara lain adalah cara ini menyediakan cara yang sederhana untuk memindahkan daya ke bagian
mesin yang jauh dan dengan mudah merubah gerak putar dari sumber daya menjadi
gerak dalam bentuk lain seperti gerak bolak-balik dan gerak berputar. Dalam
sistem terdapat beberapa komponen yang bekerja saling mendukung satu sama lain,
yaitu diantaranya :
1.
Penyambung
dan Pemutus Winch
Penyambung
dan pemutus winch berfungsi untuk
menyalurkan tenaga putar yang ditransferkan langsung dari mesin induk dengan As
mesin induk. Tenaga yang ditransferkan adalah 1 : 1 maksudnya kecepatan putar
yang dihasilkan oleh mesin induk sebanding dengan kecepatan putar dari winch tersebut.
2.
Drum
Penggulung
Drum
penggulung berfungsi untuk menggulung dan mengulur tali atau (warp). Dalam kapal-kapal penangkapan
ikan, drum penggulung ini mempunyai bentuk dan ukuran yang berbrda-beda
tergantung dari operasi penangkapanya, sedangkan pada trawl winch drum penggulung ini biasanya
mempunyai ukuran yang besar dan mampu menampung talli baja (warp) dengan kapasita 2 sampai 3 kubik.
3.
Kapstan (gypsi head)
Kapstan atau (gypsi head) pada trawl winch berungsi untuk membantu dalam
penarikan tali dalam kapal-kapal ikan khususnya kapal trawl, gypsy head sanagt penting untuk membantu
dalam penarikan kantong jarring.
4.
Kopling (handel )
Kopling
adalah suatu alat yang berfungsi sebagai penghubung atau penerus putaran dan
daya dari poros penggerak ke poros yang digerakan. Kopling dibagi dalam dua
bagian pokok, yaitu kopling tetap dan kopling tak tetap. Kopling tetap merupakan komponen yang berfungsi sebagai
penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke
poros yang dogerakan secara pasti tanpa terjadi slip. Kopling tidak tetap
adalah suatu komponen yang menghubungkan poros yang digerakan dengan poros
penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan gaya , serta dapat melepaskan hubungan kedua
poros tersebut baik keadaan diam maupun berputar.
5. Tangki Minyak
Hidrolik
1.
Tangki menyimpan fluida sehabis dipakai
dari sistem hidrolik, dan bekerja sebagai penahan terhadap fluktuasi (gejolak)
fluida yang disebabkan oleh pemindah aliran yang tidak sama pada elemen
penggerak (sistem)
2.
Tangki mampu membuang panas yang
ditimbulkan oleh tenaga yang hilang hingga pada elemen penggerak dan elemen
pengatur (katup).
3.
Tangki dapat menetralisir adanya buih
dan gelembung yang ditimbulkan, sehingga buih dan gelembung dapat terpisah dari
fluida hidroliknya.
4.
Tangki dapat mengendapka kotoran-kotoran
fluida, endapan itu berada di bagain bawah tangki, sehingga bebas dari
fluidanya.
Untuk melaksanakan
fungsi-fungsi di atas, persyaratan rancang tertentu hampir untuk setiap
pemakaian di industri. Tangki dikonstruksi dari pelat baja yang disambung
dengan sambungan las, dengan kaki mengangkat tangki di atas lantai (landasan). Dengan cara ini akan memberikan pendingin oleh
sirkuasi udara sekitar ke seluruh dinding tangki dan bagian bawahnya, sehingga
pemindahan panasnya menjadi optimal.
6. Elemen Penggerak
Hidrolik (Motor Hidrolik)
Motor-motor hidrolik mempunyai
cirri-ciri desain umum :
1.
Setiap jenis desain harus mempunyai
suatu luas permukaan penggerak (A) yang bertalian dengan perbedaan tekanan
(∆p). untuk pompa sudu-sudu dan pompa roda gigi permukaan ini berbentuk segi
empat. Untuk motor-motor radaial dan aksial permukaan ini adalah berbentuk
lingkaran.
2.
Dalam setiap jenis tekanan luasan
terbuka (A) harus dihubungkan secara mekanik terhadap poros motor.
3.
Saluran masuk dan saluran ke luar fluida
harus mempunyai suatu irama
pengaturan
lubang untuk menghasilkan rotasi (putaran) terus-menerus.
Adapun jenis-jenis motor hidrolik adalah
:
1.
Motor roda gigi. 3. Motor torak radial
2.
Motor torak aksial. 4. Motor baling
7. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik adalah
media untuk mentransfer energi mekanik atau energi listrik menjadi energi
hidrolik. Di kapal-kapal kecil seperti
kapal perikanan pompa biasanya digerakan oleh main engine, motor bantu atau
motor llistrik (Czekaj, 1989).
Dari bermacam-macam
komponen yang ada dalam sistem hidrolik, boleh dikatakan bahwa pompa adalah
komponen yang paling dominan. Fungsi dari pada pompa adalah untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida hidrolik ke
dalam sistem.
1.
Katup Pengaman
1. Untuk membatasi tekanan maksimum sistem dalam
rangkaian hidrolik atau sub-rangkaian, dengan demikian menyediakan perlindungan
beban lebih.
2. Untuk menyediakan arah balik aliran pompa ke
tangki, sementara tekanan sistem harus dipertahankan (sistem unloading).
3. Untuk menyediakan arah balik aliran pompa ke
tangki, sementara sistem tidak dipertahankan (sistem off-loading).
4.
Untuk
memberikan perlawanan aliran fluida pada batas-batas tekanan yang dapat dipilih
(gaya pengimbang).
2.
Pipa-Pipa Saluran (konduktor) Fluida.
Selang, pipa, dan lubang fulida menghubungkan berbagai komponen hidrolik
dan menghantarkan fluida ke seluruh sistem. Saluran konduktor (penghantar)
harus mampu menahan bukan hanya tekanan sistem maksimum menurut perhitungan,
tetapi juga kejutan-kejutan tekanan yang timbul dalam sistem. Pemilihan
konduktor (tabung, pipa logam atau karet) dan elemen penyambung (fitting)
tergantung pada faktor-faktor berikut :
1. Tekanan statis dan dinamis 6. Kekuatan kebocoran
2. Aliran rata-rata 7. Kondisi Lingkungan
3. Kesesuian terhadap fluida 8. Pemakaian
4. Pemeliharaan 10.
Harga
5. Vibrasi
Konduktor fluida cair dalam sistem hidrolik harus mempunyai luas
penampang yang cukup besar untuk menghantarkan alira fluida rata-rata tanpa
menimbulkan rugi-rugi kelebihan tekanan. Pipa berlapis baja biasa digunakan
untu konduktor-konduktor kaku dan semi-kaku. Dan
pipa fleksibel (selang karet) digunakan apabila cairan fluida harus dihubungkan
dengan bagian-bagian mesin yang bergerak (mesin perkakas, crane, mobil, dan
pemakaian pada alat-alat pertanian), atau apabila vibrasi dapat menimbulkan kebocoran
pada sistem pemipaanya (Sumber : Hartono, 1988).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar